Selasa, 30 Juni 2020

Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dan Awal kehidupan Manusia Indonesia

A.   Kehidupan Masyarakat Berburu dan Mengumpulkan Makanan

1.     Lingkungan Alam Kehidupan

-         Sangat sederhana dan bergantung pada alam

-         Manusia hidup di alam bebas (hutan, tepi sungai, goa, dan lembah)

-         Keadaan berburu belum stabil dan liar

-         Cenderung berjalan menyusuri tepi pantai dan masa selanjutnya baru mereka menciptakan perahu

2.     Kehidupan Sosial

-         Mengenal kehidupan kelompok (10-15 orang perkelompok)

-         Masing-masing kelompok memiliki pemimpin

-         Hidup berpindah-pindah (nomaden)

-         Sudah mengenal kerjasama untuk memenuhi kebutuhan hidup serta mempertahankan hidup mereka.

3.     Kehidupan Budaya

-         Manusia mulai membuat alat-alat berburu, alat pemotong, alat pengeruk tanah, dll. (Pithecanthropus dalam kebudayaan Paleolithikum)

-         Contoh benda hasil kebudayaan : kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, pahat genggam, alat serpih, alat-alat tulang.

4.     Kehidupan Ekonomi

-         Mereka bekerjasama dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya yang didapat dari alam bebas, persediaan hutan habis mereka pindah ke daerah lainnya untuk menemukan kebutuhan-kebutuhan mereka.

5.     Kehidupan Kepercayaan Masyarakat

-         Melakukan penguburan kepada yang meninggal

 

B.   Kehidupan Masyarakat Beternak dan Bercocok Tanam

1.     Lingkungan Alam Kehidupan

-         Kehidupan bercocok tanam yang pertama kali dikenal oleh manusia adalah berhuma. (ladang berpinda-pindah)

-         Kemudian mereka mulai menerapkan kehidupan bercocok tanam pada tanah-tanah persawahan.

2.     Kehidupan Sosial

-         Masyarakat mulai mempunyai tempat tinggal tetap

-         Sudah mengenal cara hidup gotong royong yang bersifat agraris.

3.     Kehidupan Ekonomi

-         Masyarakat mengadakan melakukan pertukaran barang/barter.

-         Awal muncul barter dari perdagangan.

4.     Sistem Kepercayaan Masyarakat

-         Masyarakat percaya orang meninggal rohnya tetap berada di wilayah di sekitar tempat tinggal sehingga sewaktu-waktu dapat dipanggil dan dimintai bantuan

 

C.   Perkembangan Teknologi Masyarakat Awal Indonesia

1.     Keadaan Alam Lingkungan Kehidupan Manusia

-         Manusia sudah dapat menghasilkan kebutuhan sendiri

-         Pengenalan teknologi sudah terlihat jelas pada teknik pembuatan tempat tinggal dan peralatan-peralatan

-         Sudah mengenal benda-benda yang terbuat dari logam dan perunggu

2.     Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat

-         Masyarakat mulai menjalin hubungan dengan daerah di sekitar Indonesia. Hubungan yang terjadi karena bahan-bahan logam yang tersedia menyebar di tempat-tempat tertentu dan untuk mendapatkannya dilakukan sistem barter

3.     Kehidupan Budaya Masyarakat

-         Nekara Perunggu

 


-         Kapak Perunggu

 

-         Bejana Perunggu

 

-         Arca Perunggu

 

-         Perhiasan

 

4.     Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia

-         Kepercayaan Terhadap Roh Nenek Moyang

-         Kepercayaan bersifat Animisme, yaitu kepercayaan masyarakat terhadap benda yang dianggap memiliki roh/jiwa.

-         Kepercayaan bersifat Dinamisme, yaitu kepercayaa bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib

-         Kepercayaan bersifat Monoisme, yaitu kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.


Bangsa Indonesia terdiri dari ribuan suku yang mempunyai perbedaan dan karakter tersendiri.

Sebagian besar penduduk Indonesia termasuk dalam ras Austronesia atau rumpun Melayu.

Menurut para ahli, bangsa indonesia berasal dari daerah Yunnan, China Persebarannya diperkirakan dari Tibet menuju ke Selatan, di mana terdapat dua pusat persebaran bangsa yang masuk ke Indonesia :

- Pertama, bangsa dari daerah Yunnan di China selatan yang kemudian disebut sebagai bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua.

- Kedua, bangsa dari daratan Dongson di Vietnam Utara yang disebut sebagai Deutero Melayu atau Melayu Muda.


Teori Asal Usul Nenek Moyang Indonesia


sumber : https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/06/153249279/asal-usul-nenek-moyang-bangsa-indonesia-menurut-para-ahli?page=all

KONSEP DASAR SEJARAH


1.      Konsep Berpikir Diakronis dalam Sejarah

Artinya : Sejarah itu memanjang dalam waktu, namun terbatas dalam ruang.

-        Sejarah membicarakan suatu peristiwa dari satu waktu tertentu secara berurutan berdasarkan waktu terjadinya (kronologis).

-        Model diakronis lebih memerhatikan aspek waktu yang di dalamnya terdapat perubahan seperti pertumbuhan, perkembangan, kejayaan, dan keruntuhan yang menghubungkan suatu waktu dengan waktu yang lain secara terus menerus.

-        Contoh Konsep Berpikir Diakronis : Sistem Tanam Paksa di Indonesia tahun 1830-1870. Maksud dari memanjang dalam waktu, yaitu dari tahun 1830 sampai dengan 1870 sehingga penjelasan mengenai latar belakang peristiwa jalannya peristiwa dan akhir peristiwa tidak terlalu mendalam.

 

2.      Konsep Berpikir Sinkronis dalam Sejarah

Artinya : memanjang dalam waktu, dan melebar dalam ruang.

-          Konsep berpikir sinkronis membutuhkan ruang yang lebar untuk melukiskan peristiwa sejarah.

-          Konsep berpikir sinkronis penting karena sejarah tidak semata-mata bertujuan untuk menceritakan kejadian, tetapi bermaksud menerangkan kejadian itu dengan mengkaji sebab-sebabnya, kondisi lingkungannya, dan konteks sosial-budayanya.

-          Contoh Konsep Bepikir Sinkronis :Latar belakang sistem tanam paksa di Indonesia.

Dalam sejarah di atas, menerangkan latar belakang diterapkannya sistem tanam paksa oleh pemerintah kolonial Belanda. Namum bahasannya sangat melebar meski dalam waktu yang relatif pendek. Dengan kata lain, bahasan sinkronis lebih mementingkan penjelasan (explanation)

 

3.      Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah

-          Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa alam, peristiwa sosial, maupun peristiwa sejarah dalam proses perjalanan waktu.

-          Waktu dalam sejarah merupakan sebuah masa yang sudah terlewati, tetapi masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final/berhenti

-          Dimensi konsep waktu dalam sejarah : Peristiwa pada masa lampau tidak pernah terputus dari rangkaian kejadian masa kini dan masa yang akan datang, sehingga waktu dalam perjalanan sejarah adalah kesinambungan (kontinuitas).

-          Waktu dalam ilmu sejarah menghasilkan pembagian waktu, yaitu periode, zaman, babakan, waktu/masa, dan kini.

-          Sedangkan kurun adalah satu kesatuan waktu yang isi, bentuk, dan waktunya tertentu.

-          Kurun waktu memiliki tiga dimensi, yaitu :

1)      Waktu yang lalu (the past)

2)      Waktu sekarang (the present)

3)      Waktu yang akan datang (the future)

-          Keterkaitan Konsep Ruang dan Waktu dalam mempelajari Sejarah:

Konsep ruang dan waktu merupakan unsur pernting yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sebagai subjek atau pelaku. Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian. Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalan manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tepat dimana manusia hidup.


TUGAS !!

Kerjakan Tugas dibawah ini :

TUGAS 1


TUGAS SEJARAH X KERAJAAN ISLAM

1. Carilah 5 Kerajaan Islam yang ada di Indonesia 2. Jelaskan tentang awal berdirinya kerajaan, raja-rajanya, masa kejayaan, masa keruntuhan...