Kamis, 08 Oktober 2020

Pengaruh Agama dan kebudayaan Islam di Indonesia

A.    Proses masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia

1.      Sekilas tentang Agama Islam

Agama Islam lahir di Mekkah, Arab Saudi. Agama ini diyakini sebagai Agama yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada umat manusia melalui utusan-Nya, yaitu Nabi Muhammad SAW. Beliau lahir pada tahun 570 M. Sejak umur 7 tahun beliau telah menjadi yatim piatu dan asuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan selanjutnya oleh pamannya, Abu Thalib. Sejak usia 12 tahun, beliau sering mengikuti dan membantu pamannya berdagang. Selanjutnya pada usia 25 tahun, beliau menikahi khadijah.

Pada bulan ramadhan 610 M, saat berusia 40 tahun, Muhammad didatangi oleh malaikat jibril di sebuah gua yang disebut gua hira. Malaikat jibril menyerukan kata “Iqra” yang artinya bacalah. Terjadilah dialog panjang antara Muhammad dengan Malaikat Jibril. Melalui dialog ini nMuhammad diangkat menjadi Rasul Allah dan disitu dimulailah proses turunnya Al-Qur’an, kitab suci Agama Islam.

Khadijah dan Shabat-sahabat Nabi, seperti Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah tercatat sebagai pemeluk Islam pertama. Sekitar tahun 613 M, Nabi Muhammad menyebarkan Agama Islam secara lebih terbuka. Tantangan terbesar datang dari suku quraisy dan pendukung Mekkah sebab ajaran Nabi Muhammad dianggap menghancurkan agama asli (watsani) sert6a kekuasaan merek atas ka’bah. Setelah sekitar tiga belas tahun menyebarkan agama Islam di Mekkah, Nabi Muhammad bersama pengikutnya memutuskan untukhijrah ke yatsrib, yang kelak bernama Madinah. Peristiwa yang dikenal dengan nama hijrah ini kemudian digunakan sebagai awal penanggalan Islam.

Di Madinah, Islam berkembang pesat. Adapun di Mekkah, Nabi harus melalui berbagai rintangan dan terpaksa terlibat serangkaian perang dengan suku quraisy. Pada tahun 630, nabi berhasil membebaskan kota Mekkah, Nabi harus melalui berbagai rintangan dan terpaksa terlibat serangkaian perang dengan suku quraisy. Pada tahun 630, Nabi berhasil membebaskan kota Mekkah dari suku quraisy. Pascaperang, orang-orang quraisy dan penduduk Mekkah mulai memeluk Agama Islam, dan ka’bah menjadi kiblat ibadah umat Islam. Hal ini kemudian diikuti banyak suuku lain yang berdiam di jazirah Arab. Nabi Muhammad SAW wafat pada 6 Juni 632 M pada usia 63 tahun.

2.      Teori teori tentang masuknya agama islam ke nusantara

Ada tiga teori mengenai proses masuknya agama Islam ke nusantara, yaitu sebagai berikut:

a.       Teori gujarat

Menurut teori ini, yang didukung oleh snouck hurgronje, W.F Suttherheim, dan B.H.M. Vleke, islam ke nusantara sekitar abad XIII, dibawa oleh para pedagang Islam dari gujarat, India. Ada dua bukti yang mendukung teori ini, pertama batu nisan Sultan Malik Al-Saleh, sulta Samudra Pasai meninggal tahun 1297 yang bercorak gujarat india. Kedua tulisan marco polo pedagang dari venesia yang menyatakan pernah singgah di perlak (peureula) pada tahub 1292 dan mendapati banyak penduduknya beragama Islam serta peran pedagang India dalam  penyebaran agama tersebut.

b.      Teori Mekkah

Menurut teorin ini yang didukung oleh Buya Hamka dan J.C van leur, pengaruh Islam telah masuk ke Nusantara sekitar abad VII, dibawa langsung oleh para pedagang Arab. Buktinya adalah adanya pemukiman Islam tahun 674 di Baros, pantai sebelah barat Sumatera. Bukti nlain terkait hal ini adalah sebelum abad XIII ditemukan makam fatimah binti maimun di gresik Jawa Timur (berangka tahun 1082) sert6a makam Islam tralaya dengan angka jawa kuno.

c.       Teori Persia

Menurut teori yang didukung oleh Hoesein Djajadiningrat ini, Islam di Indonesia dibawa masuk oleh orang-orang Persia sekitar abad XIII. Bukti pendukung teori ini adalah adanya upacara Tabot-upacara memperingati meninggalnya husain bin ali cucu Nabi Muhammad-di Bengkulu dan Sumatera Barat (Tabuik) setiap tanggal 10 Muharram atau 1 Asyura.

 

B.     Jalur-jalur penyebaran Islam di Indonesia

1.      Jalur Perdagangan

Merupakan metode penyebaran Islam yang paling kentara, bahkan dapat dikatakab sebagai jalur pertama dan utama penyebaran awal Islam. Para pedagang itu menjalin kontak dengan para adipati wilayah pesisir dan perlahan-lahan masuk kelingkaran pusat istana. Sementara itu, karakteristik kultur pesisir yang mudah menerima serta terbuka terhadap hal-hal baru merupakan faktor lain yang memudahkan penyebaran agama dan kebudayaan Islam.

2.      Jalur perkawinan

Saluran penyebaran Islam selanjutnya adalah melalui perkawinan. Pedagang-pedagang dan juga keluarganya menikah dengan perempuan peribumi, putra-putri para bangsawan adipati, dan bahkan dengan anggota keluarga kerajaan. Perkawinan anak-anak kaum bangsawan (adipati) ataupun raja punya dampak lebih. Perkawinan juga tidak hanya terjadi antara para saudagar dan rakyat pribumi biasa atau antara para saudagar dan kaum berdarah biru, tetapi juga diantara putrputri kesultanan Islam itu sendiri. Contoh: perkawinan antara Kertabhumi (Brawijaya V) raja Majapahit dengan putri Champa. Comtoh lain perkawinan antara prabu siliwangi (raja pajajaran sunda) yang beragama hindu dengan subanglarang (raja mangkubumi mertasinga/singapura)

3.      Saluran pendidikan

Perkembangan Islam semakin meluas mendorong munculnya para ulama dan mubaligh. Di pondok-pondok pesantren, kaum muda (santri) dari berbagai daerah dan kalangan menimba pengetahuan tentang Islam. Pesantren-pesantren awal yang berdiri pada saat itu diantaranya sebagai berikut:

-          Pesantren ampel denta (surabaya) yang didirikan oleh Sunan Ampel

-          Pesantren Sunan Giri (surabaya) yang didirikan oleh Sunan Giri

Selain itu ulama kiai diminta menjadi penasihat agama atau guru bagi para bangsawan keraton.

1.      Saluran ajaran tasawuf

Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik atau hal-hal yang bersifat magis. Ajaran tasawuf banyak dijumpai dalam cerita-cerita babad dan hikayat dari masyarakat setempat. Ajaran ini mudah berkembang terutama di jawa, karena ajaran Islam melalui tasawuf di sesuaikan melalui pola pikir masyarakat yang masih berorientasi agama hindu. Tokoh-tokoh tasawuf yang terkenal antara lain:

Hamzah Al-Fansuri, Syamsuddin as-Sumatrani, Nuruddin Ar-Raniri, Sunan Bonang, Syeikh Siti Jenar, dan Sunan Panggung.

 

2.      Saluran dakwah

Penyebaran Islam tidak dapat dilepaskan dari peranan para wali. Ada sembilan wali yang menyebarkan Islam dengan cara berdakwah, yang disebut juga Walisongo. Mereka dikenal telah memiliki ilmu serta penghayatan yang tinggi terhadap Agama Islam.

a)      Sunan Gresik

Sunan Gresik datang ke tanah Jawa pada tahun 1404 M. Kedatangannya dianggap sebagai permulaan masuknya Islam di Jawa.

b)      Sunan Gunung Jati

Dengan nama Syarif Hidayatullah atau Falatehan, wali keturunan Arab dari gujarat ini (bapaknya seorang mubaligh danh musafir besar bernama Syarif Abdullah dan ibunya bernama Nyai Rara Santang, putri Prabu Siliwangi) berjasa menyebarkan agama Islam di Jawa Barat.

c)      Sunan Ampel

Sunan yang lahir tahun 1401 dengan nama asli Raden Rahmat ini adalah pendiri pesantren Ampel Denta (surabaya) dan juga salah seorang pemrakarsa pembangunan Masjid Demak.

d)     Sunan Giri

Sunan bernama asli raden paku adalah salah seorang santri sunan Ampel. Ia mendirikan pesantren Giri. Banyak santrinya berasal dari Maluku untuk menyebarkan Agama Islam disana.

e)      Sunan Bonang    

Sunan dengan nama asli Raden Maulana Makdum Ibrahum ini juga seorang seniman yang menciptakan gending Jawa, Bonang dan Durma.

f)       Sunan Kudus

Sunan dengan nama asli raden ja’far shadiq ini adalah putra dari raden usman haji atau sunan ngudung dari jipang (blora, jawa tengah). Selain menguasai ilmu agama, ia banyak berguru pada sunan Kalijaga.

g)      Sunan Kalijaga

Sunan dengan nama asli raden said ini awalnya seorang tumenggung Majapahit, yang masuk Islam karena pengaruh Sunan Bonang. Ia juga mengenalkan tradisi Sekaten, yaitu peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW yang sampai sekarang masih di laksanakan oleh beberapa keraton di Jawa.

h)      Sunan Muria

Sunan  dengan nama asli Raden Umar Said ini adalah putra dari Sunan Kalijaga. Ia tinggal di kaki gunung muria, jawa tengah. Gaya berdakwahnya banyak mengambil ayahnya namun, berbeda dari sang ayah, suna muria lebih suka tinggal dan menyebarkan Islam di daerah yang sangat terpencil.

i)        Sunan Drajat

Sunan dengan nama Maunat Syarifuddin ini menyebarkan agam Islam di daerah tuban Jawa Timur. Ia dikenal berjiwa sosial karena sangat peduli terhadap kaum miskin dan duafa. Ia menciptakan gending Jawa, Pangkur.

 

3.      Saluran Kesenian

Agama Islam juga disebarkan melalui kesenian. Beberapa bentuknya telah disebutkan, seperti wayang (oleh sunan Kalijaga), gamelan (oleh Sunan Bonang), serta gending (lagu-lagu yang berisi syair-syair nasihat dan dasar-dasar ajaran Islam.

Kesenian yang telah berkembang sebelumnya tidak musnah tetapi diperkaya dengan seni Islam (proses tersebut disebut dengan akulturasi). Seni sastra juga berkembang pesat: banyak buku tentang tasawuf, hikayat, dan babad sadur ke dalam bahasa melayu.

TUGAS SEJARAH X KERAJAAN ISLAM

1. Carilah 5 Kerajaan Islam yang ada di Indonesia 2. Jelaskan tentang awal berdirinya kerajaan, raja-rajanya, masa kejayaan, masa keruntuhan...