Rabu, 02 September 2020

Proses Masuknya Agama dan Kebudayaan Hindu dan Buddha di Indonesia

 A.      Teori Masuknya Agama dan Kebudayaan Hindu dan Buddha di Indonesia

1.      Teori Waisya

o   Teori ini dikemukakan oleh N. J. Krom, didasarkan pada alasan bahwa motivasi terbesar datangnya bagsa India ke Indonesia adalah untuk berdagang. Golongan terbesar yang datang ke Indonesia adalah para pedagang India (Kasta Waisya). Selanjutnya, mereka aktif melakukan hubungan sosial, tidak saja denan masyarakat Indonesia secara umum, tetapi juga dengan pemimpin kelompok masyarakat. Lewat interaksi itu, mereka menyebarkan dan memperkenalkan agama dan kebudayaan mereka.

Namun teori ini diragukan kebenarannya.

2.      Teori Ksatria

o   Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch, menurutnya pada masa lampau di India sering terjadi perang antargolongan. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang lantas meninggalkan India. Rupanya, diantara mereka ada pula yang berusaha mendirikan koloni koloni baru sebagai tempat tinggalya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu.

Namun teori ini mempunyai kelemahan yaitu tidak adanya bukti tertulis bahwa pernah terjadi koloni oleh para ksatria India.

3.      Teori Brahmana

o   Teori ini dikemukakan J.C. Van Leur, menurutnya para Brahmana datang dari India ke Indonesia atas undangan pemimpin suku dalam rangka melegitimasi kekuasaan mereka sehingga setaraf dengan raja-raja di India. Teori ini didasarkan pada pengamatan terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan bercorak Hindu di Indonesia, terutama prasasti-prasasti berbahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Di India, bahasa dan huruf itu hanya digunakan dalam kita suci Weda dan upacara keagamaan, dan hanya golongan brahmana yang mengerti dan menguasainya.

4.      Teori Arus Balik

o   Teori ini dikemukakan oleh G. Coedes ini, menururnya berkembangnya pengaruh dan kebudayaan India ini dilakukan oleh bangsa Inonesia sendiri. Bangsa Indonesia mempunyai kepentingan untuk datang dan berkunjung ke India, mereka membawa pengetahuan tentang agama dan kebudayaan di India.


Kerajaan Bercorak Hindu-Buddha di Indonesia

1.       Kerajaan Kutai

a.       Lokasi dan sumber sejarah

-          Merupakan kerajaan hindu tertua di Indonesia

-          Berdiri sekitar abad IV, berlokasi di Kutai, Kalimantan Timur

-          Bukti arkeologis keberadaan kerajaan ini adalah temuan prasasti yang ditulis di atas tujuh buah yupa (tugu batu). Prasasti yang ditemukan di daerah hulu Sungai Mahakam sekitar tahun 1879-1940 ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta

-          Raja saat itu ada Mulawarman, yang dikenal dengan kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum brahmana

b.      Keadaan masyarakat dan kehidupan sosial budaya

-          Sumber tentang kerajaan Kutai sangat terbatas. Namun, dari ketujuh yupa dapat disimpulkan beberapa hal berikut :

-          Pertama, disebutnya nama Kudungga yang menurut para sejarawan merupakan nama asli Indonesia. Disebutkan pula, Kudungga mempunyai putra bernama Aswawarman, yang disebut-sebut sebagai pendiri dinasti. Aswawarman memiliki putra bernama Mulawarman. Dua nama terakhir jelas menggunakan bahasa Sansekerta. Mereka adalah raja Kutai yang merupakan orang Indonesia asli dan memeluk agama Hindu.

-          Kedua, Raja Mulawarman melakukan upacara pengurbanan dan memberikan hadian atau sedekah kepada para brahmana sejumlah 20.000 ekor sapi. Hal ini menunjukkan Kerajaan Kutai di bawah Mulawarman cukup kaya dan makmur.

-          Dari letaknya yang tidak jauh dari pantai, Kutai kemungkinan besar menjadi tempat singgah kapal-kapal dagang India yang akan berlayar ke Tiongkok dengan melalui Makasar dan Filipina

-          Pada masa Kerajaan Kutai pula, mulai dikenal kebiasaan menulis di atas batu. Hal ini keberlanjutan dari tradisi megalitik yang sudah ada sebelum masuknya pengaruh Hindu yaitu dalam bentuk menhir dan pundan berundak

-          Hal ini dilakukan sebab di India tidak ditemukan kebiasaan menulis diatas tugu batu. Di sini tampak terjadi percampuran antara kebudayaan Hindu dan kebudayaan asli yang telah berkembang pada zaman praaksara

-          Kerajaan Kutai (bercorak Hindu) berakhir saat raja Kutai Maharaja Dharma Setia tewas ditangan raja Kutai Kartanegara ke 13 Aji Pangeran Anum Panji Mendapa (Kerajaan Islam)

2.       Kerajaan Tarumanagara

a.       Lokasi dan sumber sejarah

-          Terletak di wilayah Jawa Barat, dibuktikan dengan adanya sejumlah prasasti di daerah sekitar Bogor dan Banten

-          Kerajaan ini diperkirakan ada sejak abad V (sejaman dengan kerajaan Kutai)

-          Kata taruma berasal dari kata tarum yang berarti nila. Sampai sekarang nama ini masih dapat kita jumpai sebagai nama Sungai, yaitu Sungai Citarum.

-          Raja yang memerintah bernama Purnawarman

-          Menurut prasasti Tugu, wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh Jawa Barat, yaitu membentang dari Banten, Jakarta, Bogor, hingga Cirebon

b.      Kondisi sosial-politik kerajaan

-          Pada masa kerajaan Tarumanagara, kondisi sosialnya cukup makmur. Penduduknya hidup dari hasil pertanian

-          Pada akhir masa pemerintahan raja Tarumanagara yang  terkahir, Sri Maharaja Linggawarman (memerintah 666-669 M), Kerajaan Tarumanagara pecah menjadi dua, yaitu kerajaan Sunda,  yang merupakan kelanjutan dari kerajaan Tarumanagara di bawah kekuasaan menantunya bernama Tarusbawa, dan kerajaan Galuh di bawah Wretikandayun. 

3.       Kerajaan Pajajaran (Sunda)

a.       Lokasi dan sumber sejarah

-          Pakuan Pajajaran atau Pakuan (Pakwan) atau Pajajaran adalah pusat pemerintahan Kerajaan Sunda, sebuah kerajaan yang selama beberapa abad (abad VII-XVI) pernah berdiri di wilayah barat Pulau Jawa (Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan sebagaian Jawa Tengah)

-          Pada masa lalu di Asia Tenggara ada kebiasaan menyebut nama kerajaan dengan nama ibu kotanya sehingga kerajaan Sunda sering disebut Kerajaan Pajajaran yang bercorak Hindu dan Buddha.

-          Informasi penting di atas baru diketahui ketika ditemukan Prasasti Canggal (732 M). Prasasti ini menyebutkan seorang bernama Sanjaya membangun sebuah tempat pemujaan untuk Dewa Siwa di daerah Gunung Wukir, Jawa Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS SEJARAH X KERAJAAN ISLAM

1. Carilah 5 Kerajaan Islam yang ada di Indonesia 2. Jelaskan tentang awal berdirinya kerajaan, raja-rajanya, masa kejayaan, masa keruntuhan...