A. Latar
Belakang
-
Tanggal 7 September 1944, Perdana
Menteri Koiso mengutarakan janji kemerdekaan kepada Indonesia. Sehingga Jendral
Kumaikichi Harada (pimpinan pemerintahan pendudukan Jepang di Jawa) pada
tanggal 1 Maret 1945 menyetujui pembentukan BPUPKI.
-
Tanggal 7 Agustus 1945 Jenderal
Terauchi (Panglima tentara Jepang di
Asia Tenggara) menyetujui pembentukan PPKI.
-
Tanggal 9 Agustus 1945 Jendral Terauchi
memanggil Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat ke Dalat,
Vietnam Selatan, dan memberitahukan bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan
sekitar tanggal 24 Agustus 1945. Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh
wilayah Hindia-Belanda.
-
Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 kota
Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh Sekutu dan melumpuhkan kekuatan Jepang.
-
Tanggal 14 Agustus Jepang menyerah tanpa
syarat kepada Sekutu.
-
Berita kekalahan Jepang disiarkan melalui
radio Domei pada 15 Agustus 1945.
-
Sutan Syahrir adalah golongan muda
pertama yang mendengar pidato penyerahan kaisar Hiroto dari radio Domei.
-
Golongan muda dipimpin Chaerul Saleh
mengadakan rapat pada 15 Agustus 1945 di salah satu ruangan Lembaga
Bakteriologi di Pengangsaan Timur, Jakarta untuk menyikapi kekalahan Jepang
atas Sekutu, dan menghasilkan:
1) Mendesak
Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus 1945.
2) Menunjuk
Wikana dan Darwis menemui Soekarno-Hatta untuk menyampaikan keputusan rapat.
3) Wikana
dkk kemudian menemui Soekarno dan menyampaikan maksud dan tujuannya, namun
ditolak oleh Soekarno.
-
Pemuda mengadakan pertemuan kembali di
Asrama Baperpi, Jl. Cikini 71 Jakarta dan menghasilkan kesepakatan golongan
muda akan membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.
-
Tujuannya untuk menjauhkan kedua tokoh
tersebut dari tekanan dan pengaruh Jepang.
-
Alasan dipilihnya Rengasdengklok :
1) Letaknya
terpencil kurang lebih 15km dari jalan raya Jakarta-Cirebon
2) Terdapat
pasukan Peta yang persenjataanya kuat.
3) Masyarakatnya
anti Jepang dan pro Proklamasi
4) Daerahnya
dapat dipantau dari berbagai penjuru
-
16 Agustus 1945 dini hari, golongan muda
dipimpin Soekarni, Jusuf Kunto, dan Syodanco Singgih membawa Ir.Soekarno dan
Drs. Moh Hatta ke Rengasdengklok untuk menekan mereka agar melaksanakan
proklamasi. Soekarno akhirnya menyatakan kesediaanya untuk mengadakan proklamasi
dan kembali ke Jakarta.
-
Para Pemuda kemudian bersedia melepasan
Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta setelah mendapat jaminan dari Ahmad Soebardjo
bahwa proklamasi kemerdekaan paling lambat akan dilaksanakan pada 17 Agustus
1945 pukul 12.00.
-
Pukul 23.00 WIB rombongan Soekarno-Hatta
kembali ke Jakarta menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jl. Imam Bonjol no.1
Jakarta untuk menyusun teks proklamasi.
-
Penyusun naskah Proklamasi adalah Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Ahmad Subardjo.
-
Sukarni, Sudiro, dan B.M Diah hanya
menyaksikan.
-
Tokoh lain dan para pemuda menunggu di
serambi muka.
-
Tanggal 17 Agustus 1945 pukul 04.00
naskah proklamasi selesai disusun dan dibacakan oleh sukarno dan langsung
disetujui oleh hadirin.
-
Sukarni mengusulkan agar naskah
proklamasi ditandatangani oleh soekarno-hatta atas nama bangsa Indonesia.
-
Kemudian teks proklamasi tersebut di
ketik oleh Sayuti Melik dan di tandatangani oleh Soekarno-Hatta. (naskah
resmi/otentik)
-
Soekarni memberitahukan bahwa rakyat
jakarta dan sekitarnya telah diserukan untuk berkumpul dilapangan Ikada untuk
mendengarkan pembacaan naskah proklamasi,
-
Tapi Soekarno mengusulkan pembacaan teks
proklamasi dilakukan di rumahnya saja, Jalan Pegangsaan Timur no.56 Jakarta
agar tidak terjadi bentrok dengan pihak Jepang.
-
Usulan tersebut di setujui.
-
Pada bulan puasa hari Jum;at, tanggal 17
Agustus 1945 tepat jam 10.00 WIB, Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi
Kemerdekaan Indonesia didampingi Moh. Hatta dan tokoh pejuang kemerdekaan
lainnya.
B. Makna
Proklamasi Bagi Bangsa Indonesia
1) Merupakan
titik puncak perjuangan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.
2) Indonesia
terlepas dari belenggu penjajahan asing (baik dari pihak Belanda maupun Jepang)
3) Lahirnya
negara Indonesia.
C. Penyebaran
Berita Proklamasi
-
Setelah proklamasi kemerdekaan, Soekarno
berpesan kepada pemuda pers terutama B.M Diah untuk memperbanyak teks
proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia.
-
Tanggal 17 Agustus 1945 teks proklamasi
dibawa Syahruddin (wartawan Domei) ke kantornya dan segera di siarkan tiga kali
berturut-turut. Tapi baru dua kali disiarkan, seorang tentara Jepang masuk
ruang radio dan menghentikan penyiaran berita proklamasi.
-
Akan tetapi Kepala Bagian Radio, Waidan
B. Palenewen tetap menyuruh D. Wuz untuk menyiarkan setiap setengah jam sampai
pukul 16.00.
-
Akibatnya, tanggal 20 Agustus 1945
pemancar radio di segel Jepang dan para pegawainya dilarang masuk.
-
Para pemuda akhirnya membuat pemancar
baru bertempat di Menteng 31, dengan kode DJK I.
-
Selain melalui radio, pemuda juga
menyebarkan berita proklamasi dengan pers dan surat selebaran.
-
Proses terbentuknya Negara dan
Pemerintah Republik Indonesia
-
Kegiatan pembentukan lembaga
pemerintahan dan kenegaraan, PPKI melakukan sidang-sidang berikut:
1. Sidang
Pertama PPKI (18 Agustus 1945) menghasilkan :
1) Menetapkan
dan mengesahkan UUD 1945
2) Memilih
dan menetapkan Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil
presiden
3) Membentuk
Komite Nasional Indonesia (KNI) sebagai pembantu presiden yang berfungsi
sebagai DPR sebelum dilaksanakan pemilihan umum.
2. Sidang
PPKI kedua (19 Agustus 1945), menghasilkan :
1) Menetapkan
12 kementerian dalam lingkungan pemerintahan, yaitu kementerian dalam negeri, luar
negeri, kehakiman, keuangan, kemakmuran, kesehatan, pengajaran, sosial,
pertahanan, penerangan, perhubungan dan pekerjaan umum.
2) Membagi
daerah RI dalam 8 provinsi, yaitu Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan / Borneo.
3. Sidang
PPKI ketiga (22 Agustus 1945), yang menghasilkan :
1) Membetuk
Komite Nasional
2) Partai
Nasional Indonesia
3) Badan
Keamanan Rakyat
-
Dalam sidang ketiga, Presiden Soekarno
mengumumkan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang bertugas sebagai
penjaga keamanan dan ketertiban daerah.
-
BKR Pusat dipimpin oleh Kaprawi (ketua),
Sutalaksana, dan Hendraningrat (Wakil)
-
5 Oktober 1945 dikeluarkan maklumat
pemerintah untuk dibentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dipimpin oleh Jendral
Soedirman.
-
Dalam perkembangan tanggal 25 Januari
1946 TKR diubah menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia), tanggal 3 Juni 1947
diganti menjadi TNI (Tentara Nasional Indonesia)
D. Perkembangan
Kehidupan Politik
-
23 Agustus 1945 dibentuk KNIP, PNI, dan
BKR.
-
3 November 1945 pemerintah mengeluarkan
Maklumat Pemerintah No. X tentang pembentukan partai politik, diantaranya:
-
Majelis Syuro Muslimin Indonesia
(Masyumi) : Dr. Soekirman Wiryosanjojo
-
Partai Komunis Indonesia (PKI) : Mr.
Muh. Yusuf
-
Partai Buruh Indonesia (PBI) : Nyono
-
Partai Sosialis Indonesia (PSI) : Mr.
Amir Syarifuddin
-
Partai Katolik Republik Indonesia (I.J.
Kasimo)
-
Partai Nasional Indonesia (PNI) Sidik
Djojosukarto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar