Minggu, 12 Juli 2020

Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan dan maknanya bagi bangsa Indonesia

A.    Latar Belakang

-          Tanggal 7 September 1944, Perdana Menteri Koiso mengutarakan janji kemerdekaan kepada Indonesia. Sehingga Jendral Kumaikichi Harada (pimpinan pemerintahan pendudukan Jepang di Jawa) pada tanggal 1 Maret 1945 menyetujui pembentukan BPUPKI.

-          Tanggal 7 Agustus 1945 Jenderal Terauchi  (Panglima tentara Jepang di Asia Tenggara) menyetujui pembentukan PPKI.

-          Tanggal 9 Agustus 1945 Jendral Terauchi memanggil Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat ke Dalat, Vietnam Selatan, dan memberitahukan bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan sekitar tanggal 24 Agustus 1945. Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh wilayah Hindia-Belanda.

-          Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 kota Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh Sekutu dan melumpuhkan kekuatan Jepang.

-          Tanggal 14 Agustus Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

-          Berita kekalahan Jepang disiarkan melalui radio Domei pada 15 Agustus 1945.

-          Sutan Syahrir adalah golongan muda pertama yang mendengar pidato penyerahan kaisar Hiroto dari radio Domei.

-          Golongan muda dipimpin Chaerul Saleh mengadakan rapat pada 15 Agustus 1945 di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pengangsaan Timur, Jakarta untuk menyikapi kekalahan Jepang atas Sekutu, dan menghasilkan:

1)      Mendesak Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus 1945.

2)      Menunjuk Wikana dan Darwis menemui Soekarno-Hatta untuk menyampaikan keputusan rapat.

3)      Wikana dkk kemudian menemui Soekarno dan menyampaikan maksud dan tujuannya, namun ditolak oleh Soekarno.

-          Pemuda mengadakan pertemuan kembali di Asrama Baperpi, Jl. Cikini 71 Jakarta dan menghasilkan kesepakatan golongan muda akan membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.

-          Tujuannya untuk menjauhkan kedua tokoh tersebut dari tekanan dan pengaruh Jepang.

-          Alasan dipilihnya Rengasdengklok :

1)      Letaknya terpencil kurang lebih 15km dari jalan raya Jakarta-Cirebon

2)      Terdapat pasukan Peta yang persenjataanya kuat.

3)      Masyarakatnya anti Jepang dan pro Proklamasi

4)      Daerahnya dapat dipantau dari berbagai penjuru

-          16 Agustus 1945 dini hari, golongan muda dipimpin Soekarni, Jusuf Kunto, dan Syodanco Singgih membawa Ir.Soekarno dan Drs. Moh Hatta ke Rengasdengklok untuk menekan mereka agar melaksanakan proklamasi. Soekarno akhirnya menyatakan kesediaanya untuk mengadakan proklamasi dan kembali ke Jakarta.

-          Para Pemuda kemudian bersedia melepasan Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta setelah mendapat jaminan dari Ahmad Soebardjo bahwa proklamasi kemerdekaan paling lambat akan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945 pukul 12.00.

-          Pukul 23.00 WIB rombongan Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jl. Imam Bonjol no.1 Jakarta untuk menyusun teks proklamasi.

-          Penyusun naskah Proklamasi adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Ahmad Subardjo.

-          Sukarni, Sudiro, dan B.M Diah hanya menyaksikan.

-          Tokoh lain dan para pemuda menunggu di serambi muka.

-          Tanggal 17 Agustus 1945 pukul 04.00 naskah proklamasi selesai disusun dan dibacakan oleh sukarno dan langsung disetujui oleh hadirin.

-          Sukarni mengusulkan agar naskah proklamasi ditandatangani oleh soekarno-hatta atas nama bangsa Indonesia.

-          Kemudian teks proklamasi tersebut di ketik oleh Sayuti Melik dan di tandatangani oleh Soekarno-Hatta. (naskah resmi/otentik)

-          Soekarni memberitahukan bahwa rakyat jakarta dan sekitarnya telah diserukan untuk berkumpul dilapangan Ikada untuk mendengarkan pembacaan naskah proklamasi,

-          Tapi Soekarno mengusulkan pembacaan teks proklamasi dilakukan di rumahnya saja, Jalan Pegangsaan Timur no.56 Jakarta agar tidak terjadi bentrok dengan pihak Jepang.

-          Usulan tersebut di setujui.

-          Pada bulan puasa hari Jum;at, tanggal 17 Agustus 1945 tepat jam 10.00 WIB, Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia didampingi Moh. Hatta dan tokoh pejuang kemerdekaan lainnya.

B.     Makna Proklamasi Bagi Bangsa Indonesia

1)      Merupakan titik puncak perjuangan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan.

2)      Indonesia terlepas dari belenggu penjajahan asing (baik dari pihak Belanda maupun Jepang)

3)      Lahirnya negara Indonesia.

C.     Penyebaran Berita Proklamasi

-          Setelah proklamasi kemerdekaan, Soekarno berpesan kepada pemuda pers terutama B.M Diah untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia.

-          Tanggal 17 Agustus 1945 teks proklamasi dibawa Syahruddin (wartawan Domei) ke kantornya dan segera di siarkan tiga kali berturut-turut. Tapi baru dua kali disiarkan, seorang tentara Jepang masuk ruang radio dan menghentikan penyiaran berita proklamasi.

-          Akan tetapi Kepala Bagian Radio, Waidan B. Palenewen tetap menyuruh D. Wuz untuk menyiarkan setiap setengah jam sampai pukul 16.00.

-          Akibatnya, tanggal 20 Agustus 1945 pemancar radio di segel Jepang dan para pegawainya dilarang masuk.

-          Para pemuda akhirnya membuat pemancar baru bertempat di Menteng 31, dengan kode DJK I.

-          Selain melalui radio, pemuda juga menyebarkan berita proklamasi dengan pers dan surat selebaran.

-          Proses terbentuknya Negara dan Pemerintah Republik Indonesia

-          Kegiatan pembentukan lembaga pemerintahan dan kenegaraan, PPKI melakukan sidang-sidang berikut:

1.      Sidang Pertama PPKI (18 Agustus 1945) menghasilkan :

1)      Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945

2)      Memilih dan menetapkan Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden

3)      Membentuk Komite Nasional Indonesia (KNI) sebagai pembantu presiden yang berfungsi sebagai DPR sebelum dilaksanakan pemilihan umum.

2.      Sidang PPKI kedua (19 Agustus 1945), menghasilkan :

1)      Menetapkan 12 kementerian dalam lingkungan pemerintahan, yaitu kementerian dalam negeri, luar negeri, kehakiman, keuangan, kemakmuran, kesehatan, pengajaran, sosial, pertahanan, penerangan, perhubungan dan pekerjaan umum.

2)      Membagi daerah RI dalam 8 provinsi, yaitu Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan / Borneo.

3.      Sidang PPKI ketiga (22 Agustus 1945), yang menghasilkan :

1)      Membetuk Komite Nasional

2)      Partai Nasional Indonesia

3)      Badan Keamanan Rakyat

-          Dalam sidang ketiga, Presiden Soekarno mengumumkan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang bertugas sebagai penjaga keamanan dan ketertiban daerah.

-          BKR Pusat dipimpin oleh Kaprawi (ketua), Sutalaksana, dan Hendraningrat (Wakil)

-          5 Oktober 1945 dikeluarkan maklumat pemerintah untuk dibentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dipimpin oleh Jendral Soedirman.

-          Dalam perkembangan tanggal 25 Januari 1946 TKR diubah menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia), tanggal 3 Juni 1947 diganti menjadi TNI (Tentara Nasional Indonesia)

D.    Perkembangan Kehidupan Politik

-          23 Agustus 1945 dibentuk KNIP, PNI, dan BKR.

-          3 November 1945 pemerintah mengeluarkan Maklumat Pemerintah No. X tentang pembentukan partai politik, diantaranya:

-          Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) : Dr. Soekirman Wiryosanjojo

-          Partai Komunis Indonesia (PKI) : Mr. Muh. Yusuf

-          Partai Buruh Indonesia (PBI) : Nyono

-          Partai Sosialis Indonesia (PSI) : Mr. Amir Syarifuddin

-          Partai Katolik Republik Indonesia (I.J. Kasimo)

-          Partai Nasional Indonesia (PNI) Sidik Djojosukarto


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TUGAS SEJARAH X KERAJAAN ISLAM

1. Carilah 5 Kerajaan Islam yang ada di Indonesia 2. Jelaskan tentang awal berdirinya kerajaan, raja-rajanya, masa kejayaan, masa keruntuhan...